Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Google Bakal Tindak Tegas Penyalahgunaan Akun Google Ads di Platform Miliknya!

ADINUGROHO.NET - Google Ads atau yang dikenal dengan sebutan iklan Google adalah platform yang memungkinkan penggunanya untuk mengiklankan sebuah bisnis.

Penggunaan iklan di Google Ads pada umumnya menempatkan sebuah iklan yang nantinya dapat ditemukan dengan mudah di hasil halaman pencari Google.

Tak hanya itu, Google Ads juga bisa digunakan untuk mengiklankan sebuah bisnis lewat platform YouTube maupun situs yang berafiliasi dengan Google.

Dengan segala kemudahannya itu, kita bisa menggunakan Google Ads untuk membuat kampanye bisnis yang tertarget berdasarkan pemilihan kata kunci, demografi, dan lokasi tertentu.

Pengiklan yang menggunakan layanan tersebut nantinya akan dikenakan tarif biaya berdasarkan jumlah per klik (Cost Per Click).

Dengan kata lain, kita hanya cukup membayar ke Google berdasarkan jumlah orang yang melakukan klik pada setiap iklan yang dipasang.

Sebagai platform yang paling banyak digunakan di Internet, Google Ads menjadi alat yang sangat penting dalam pengembangan sebuah bisnis.

Buktinya, kita bisa lihat mayoritas masyarakat saat ini semuanya telah berkumpul di Internet dan go online.

Peringatan Google 

Ilustrasi orang sedang menggunakan Mesin Pencari Google
Ilustrasi orang sedang menggunakan Mesin Pencari Google (Pixabay)
Gizmochina melansir sebuah artikel pada Kamis, 30 Maret 2023, terkait Laporan Keamanan Periklanan untuk tahun 2022.

Raksasa teknologi ini akan mulai mengambil langkah yang tidak main-main untuk memerangi penyalahgunaan iklan di berbagai platform miliknya.

Penyalahgunaan iklan yang dimaksud di antaranya sebagai berikut:

1. Praktik Penipuan Klik 

Cara yang dilakukan ini bertujuan untuk mendapatkan uang dari setiap jumlah klik palsu di iklan Google yang dipasang.

Biasanya cara ini dilakukan dengan manual maupun melalui program otomatis yang berulang kali melakukan klik iklan.

2. Praktik Iklan Menyesatkan

Seperti namanya, Google tidak menyukai praktik iklan yang menyesatkan di platform miliknya. Seperti, klaim bohong yang sifatnya bombastis pada suatu produk maupun layanan jasa.

3. Penggunaan Bahasa maupun Gambar

Penyalahgunaan Google Ads yang berikutnya adalah penggunaan bahasa dan gambar pada iklan yang tidak pantas.

Di mana aktivitas iklan tersebut menargetkan komunitas yang rawan atau mempromosikan sejumlah iklan yang ilegal.

Google Hapus Iklan

Untuk menjaga ekosistem mereka, Google kabarnya akan menghapus lebih dari 5,2 miliar iklan membatasi lebih dari 4,3 miliar iklan, dan menangguhkan lebih dari 6,7 juta akun pengiklan.

Angka di atas jauh lebih besar jika dibandingkan tahun 2021 yang berhasil dihapus oleh Google sebesar 2 miliar lebih akun iklan.

Oleh sebab itu, Google mengeluarkan 29 kebijakan yang bisa dipakai sebagai panduan bagi pengiklan maupun penerbit iklan.

Kemudian mereka juga meluncurkan Program Verifikasi Layanan Keuangan di lebih banyak negara dan memperkuat kebijakan kampanye periklanan.

Google nantinya akan meluncurkan alat transparansi baru, Advertising Information Disclosure Center, yang memungkinkan pengguna bisa melihat pengiklan terverifikasi di seluruh platform Google dan dapat mengakses halaman pengiklan. ***